Selasa, 19 Januari 2016

Batik Bungo HARUS DIKEMBANGKAN !

        Pada ajang bertaraf nasional, Indonesia Fashion Craft  di Makasar, Sulawesi Selatan 6 sampai 11 Nopember kemarin, Desainer berbakat Jambi, Fahmi Cliff, sengaja menampilkan dan mengangkat motif batik dari Kabupaten Bungo tersebut.
  Ketua TP PKK Bungo Hj Enny Wardhani Sudirman ditemui, Rabu (21/11) lalu mengaku, sangat senang dengan tampilnya batik Bungo diajang nasional tersebut.

“Berkat kerjasama yang baik, kini Bungo memiliki batik khas daerah sendiri. Meski pembuatannya masih dengan cara tradisonal. Desainer Jambi menampilkan batik karya masyarakat Bungo,” ujarnya kepada.

Enny menuturkan, sebelumnya batik Bungo belum berkembang, bahkan ditempat pembuatan batik tersebut tak pernah dikunjungi peminat. Sedih melihat hal tersebutlah yang membuatnya semangat untuk mengembangkan batik Khas Bungo.


“Daerah lain saya lihat mempunyai khas sendiri-sendiri. Sementara kita juga memiliki, jadi apa salahnya kita kembangkan,” sebutnya.

  Katanya, pertama kali mengunjungi tempat pembuatan batik khas Bungo di Kuamang Kuning, Kecamatan Pelapat dirinya saat itu langsung membeli sebanyak-banyaknya batik tersebut. Batik yang dibelinya tersebut kemudian diperkenalkannya kepada masyarakat.

Sumber 
http://blogbatikmuda.blogspot.com/2012/11/batik-bungo-harus-dikembangkan.html

Selasa, 12 Januari 2016

Visi & Misi Kabupaten Bungo

Visi dan Misi


Visi Kabupaten Bungo :
"Bungo yang Mandiri, Aman dan Sejahtera Tahun 2016"
atau disingkat menjadi "Bungo MAS 2016" 


Misi Kabupaten Bungo

Untuk mencapai visi tersebut dilakukan melalui Misi:

  1. Meningkatkan kecerdasan dan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa ke hadirat Allah SWT, serta meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat dalam pembangunan yang berkelanjutan;
  2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dan pelabuhan udara yang mendorong sekaligus mendukung kemajuan perekonomian daerah;
  3. Menyelenggarakan pemerintahan yang amanah, efisien, efektif, bersih dan demokratis dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat secara prima;
  4. Meningkatkan kemampuan dan pengembangan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya pertanian, industri kecil, perdagangan dan jasa, serta koperasi;
  5. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya alam secara cerdas dan bijaksana demi kepentingan masyarakat luas dan kelestarian lingkungan hidup;
  6. Meningkatkan sumber-sumber pendanaan dan investasi pembangunan melalui penciptaan iklim kondusif untuk pengembangan usaha dan penciptaan lapangan kerja;
  7. Mewujudkan kawasan perkotaan dan perdesaan yang sehat dan menarik untuk kegiatan ekonomi dan sosial budaya melalui partisipasi aktif masyarakat;
  8. Mengembangkan pemberdayaan masyarakat dan kehidupan beragama, adat istiadat dan budaya guna mewujudkan rasa aman dan ketentraman masyarakat  sumber.http://www.infobungo.com/2009/08/profil-kabupaten-bungo.html

Selasa, 05 Januari 2016

Wisata Air Terjun Tegan Kiri, Bungo

Bungo adalah salahsatu Kabupaten di Provinsi Jambi, memiliki luas sekitar 7,160 km². Salahsatu objek wisata yang cukup menarik di Kabupaten Bungo adalah Air Terjun Tegan Kiri, Air terjun ini memang masih kurang akrab di telinga anda mungkin. Air Terjun Tegan kiri masih terlihat sepi pengunjung. Anda bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat untuk sampai ke sini. Air Terjun Tegan Kiri adalah salahsatu Objek Wisata andalan Kabupaten Bungo meskipun pengelolaannya masih perlu pengembangan. Masih ada objek wisata lainnya di Kabupaten Bungo yaitu Air Terjun Punjung Empat, Bunga Bangkai dan Gua Alam.
Wisata Kabupaten Bungo
Air terjun Tegan Kiri ini memiliki ceritanya sendiri selain keindahan alamnya. Cerita yang beredar dari masyarakat setempat mengatakan di sekitaran Air Terjun Tegan Kiri itu acapkali terdengar suara tangis dari seorang gadis. Tangis itu terndengar di saat turun hujan disertai panas. Kendati mereka atau masyarakat itu sering mendengar suara gadis menangis, tetapi tidak pernah diganggu oleh apapun termasuk dari sumber suara tersebut.
Kenapa terdengar suara tangis? Masyarakat setempat mengatakan dulunya di lokasi air terjun tersebut pernah tumbuh bunga bangkai. Nah, ada dua orang anak gadis meninggal saat memegang bunga bangkai, oleh karena itu makanya setelah kejadian itu di sekitaran air terjun sering terdengar suara gadis menanggis.
Air Terjun Tegan Kiri ini kali pertama ditemukan oleh Orang Kubu (SAD) Mereka lantas memberitahukannya ke penduduk dusun. Keturunan dari mereka yang menemukan air terjun itu lah yang kini menjaganya. Mereka terdiri dua keluarga, yakni penjaga pintu masuk dan penjaga parkir.

LUBUK BERINGIN

A. Profil Dusun Lubuk BeringinLubuk Beringin terdapat di Kecamatan Bathin III Ulu, Kabupaten Bungo, Propinsi Jambi. Dusun ini disebelah Barat berbatasan dengan Dusun Buat, sebelah Timur berbatasan dengan Laman Panjang, sebelah Selatan dengan Senamat Ulu dan Kecamatan Pelepat dan sebelah Utara berbatasan dengan Laman Panjang dan Buat. Dusun ini terbagi dalam dua kampung yaitu Sungai Alai dan Lubuk Beringin.

Secara geografis Dusun Lubuk Beringin terletak pada kisaran titik koordinat 010 42` 23`` sampai dengan 010 46` 41`` LS dan 1010 52` 39`` BT, dengan keadaan topografi datar sampai bergelombang dengan ketinggian 450 – 1.316 m dpl. Jarak tempuh dari desa  50 km dari ibu kota kabupaten dan  15 km dari ibu kecamatan, bisa dicapai dengan kendaraan roda empat yang saban hari beroperasi dari pusat kabupaten sampai desa Laman Panjang. Dari desa Laman Panjang ke pusat desa merupakan jalan tanah dengan jarak  2 km. Jumlah penduduk desa Lubuk Beringin  331 jiwa (157 jiwa laki-laki dan 174 perempuan) dalam 89 KK. Semua penduduk memeluk agama Islam dan berasal dari etnis Melayu Jambi. 

B. Kearifan Tradisional didalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Desa 
Kearifan pengelolaan sumberdaya alam desa dilakukan dengan model agroforest karet, pertanian sawah organik, bertanam padi serentak, pembibitan karet keluarga, lubuk larangan serta perlindungan kawasan hutan lindung dan taman nasional. Salah satu poin kearifan adalah pemanfaatan NTFP berupa masyarakat sepakat untuk tidak mempermudo buah durian pada setiap musim durian (mengambil buah durian selagi muda dalam jumlah besar), masyarakat sepakat untuk tidak memperbolehkan mengambil ikan didalam Lubuk Larangan, menggunakan lebih dari satu lampu petromak, menggunakan racun/tubo, bahan peledak, sentrum atau bahan-bahan kimia lainnya yang dapat membunuh sampai ke ikan yang kecil-kecil (anak-anak Ikan), menggunakan jala/jaring panjang (sama dengan lebar sungai), untuk meningkatkan pendapatan dan dan mengurangi gangguan dari hama tanaman (babi, Monyet, dll), diharapkan kepada masyarakat agar mengelola/mengolah sesap dan lahan-lahan terlantar yang terdapat dalam wilayah Dusun Lubuk Beringin, untuk ketertiban pemukiman dan pengelolaan lahan masyarakat diharapkan menertibkan hewan ternak dengan cara mengandangkan setiap musim/turun tahun dengan pedoman hukum adat “Ternak berkandang malam, Sawah berkandang siang” dan lainnya. Kearifan ini telah lahir dan tumbuh berkembang karena komitmen masyarakat.

C. Pengelolaan Karet Agroforest
Mata pencaharian utama masyarakat adalah petani dengan komoditi utama karet dan padi sawah, kebun karet yang dikelola sebahagian besar warisan dari generasi sebelumnya dalam bentuk kebun karet tua dengan sistim budidaya masih tradisional, serta pengelolaan padi sawah yang dilakukan sekali dalam setahun. 

Manfaat kebun karet disamping hasil sadapan dan hasil buah-buahan juga mempunyai fungsi sebagai, antara lain:
• Padang pengembalaan ternak
• Pelindung dan menjaga ketersediaan air (ini bedasarkan pengalaman dampak dari perubahan debit air sungai dihubungankan dengan pembukaan lahan)
• Penghasil bahan ramuan tanaman obat (pasak bumi, madu, dll)
• Sumber bahan makanan yang dikonsumi sendiri (jengkol, petai, nangka, rebung, dll)
• Nilai sosial (rebung, bambu, rotan, pagar)
• Bahan bangunan (bambu, kayu-kayuan, serdang, dll)
• Tempat hewan khas (rusa, kancil, burung-burungan, kijang, beruang, harimau sumatera dll)
• Habitat tanaman langka (Raflesia)

http://infokehutanan.jambiprov.go.id/?v=news&id=45